GYOZA
(Laporan Praktikum Dasar Teknologi
Komponen Bioaktif)
Oleh
Rosi
Mauliana sari
1114051050
Kelompok 2 (dua)
JURUSAN
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2012
II.
METODELOGI
A.
Waktu dan Tempat
Praktikum
ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 24 Oktober 2012 pukul13.00-15.00 WIB di
Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
B.
Alat dan Bahan
Alat-alat
yang digunakan dalam praktikum ini adalah baskom, pisau, telenan, plastic,
botol/penggiling, piring, blender, sendok, wajan, sutil, lap, kompor.
Adapun
bahan – bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sawi putih, sawi hijau,
bawang bombai, bawang putih, daging ayam, daun bawang / seledri, garam, bubuk
lada, tepung terigu, telur, air, saus Saori.
C.
Diagram Alir
III.
PEMBAHASAN
A.
Pembahasan
Pada
Praktikum ini dilakukan pembuatan gyoza yang mirip dengan makanan di Indonesia
seperti pangsit atau somay. Gyoza merupakan cemilan yang aslinya berasal dari negara
Cina yang memiliki nama Jiaozi ,tapi
akhirnya masuk dan sangat popular di Jepang. Kebanyakan gyoza yang di Cina dimasak
dengan cara merebus sementara di Jepang dimasak dengan cara dipanggang dan
digoreng. Pada Praktikum ini menunjukkan bagaimana membuat adonan gyoza dan
mengisi gyoza. Tahap yang banyak memakan waktu dalam praktikum ini adalah pada
saat memfilet daging ayam dan sulitnya pembuatan adonan sebagai kulit gyozanya.
Pada
praktikum dilakukan pertama kali adalah menyiapkan semua bahan dan peralatan
yang mau digunakan dan dicuci terlebih dahulu. Kemudian memfilet daging, karena
daging mudah membusuk sehingga diolah terlebih dahulu sedangkan sayuran dan
bumbunya dapat disimpan dalam kulkas untuk mempertahankan kesegarannya. Setelah
itu, daging ayam dipotong menjadi beberapa bagian dan dibuang tulangnya. Hal ini
dikarenakan, daging akan dihaluskan menggunakan blender sehingga nantinya dapat
bercampur dengan sayuran. Setelah selesai mengolah daging, sayuran dan bawang
bombai ditambah bawang putih diiris kecil – kecil hingga terlihat halus seperti
ingin membuat bakwan.
Semua
bahan dan daging dicampurkan dan diaduk hingga rata. Lalu ditambahkan sedikit
garam sesuai selera dan 2 bungkus bubuk lada. Diaduk kembali dengan menggunakan
tangan. Seharusnya dalam mengaduk isi gyoza harus menggunakan sarung tangan bisa
berupa plastic, namun dalam praktikum ini tidak menggunakan plastic sehingga
kemungkinan makanan terkontaminasi itu besar dan nutrisi di dalamnya akan mudah
rusak. Terlihat masih banyak praktikan yang kurang mementingkan kebersihan
dalam pembuatan makanan. Selanjutnya dilakukan pembuatan kulit gyoza. Bahan yang
digunakan hanya tepung terigu, telur, dan sedikit garam.
Hal
yang dilakukan duluan adalah mencampurkan tepung dengan telur yang dibantu dengan
penambahan air sedikit demi sedikit agar tercampur rata. Pengadukan ini pun
menggunakan tangan tanpa sarung tangan. Kemudian ditambahlkan garam untuk
sebagai perasanya. Setelah adonan ulen di tangan, maka adonan dapat digiling
dan memiliki lapisan tipis dengan kulit pangsit. Dalam pembuatan gyoza yang
asli, adonan yang sudah tipis berbentuk kulit dipotong membentuk lingkaran
sehingga sangat mudah dalam membungkus isinya.
Sekarang saatnya untuk
membentuk gyoza. Ditaruh sedikit campuran daging dan sayuran di tengah
pembungkus, untuk menelusuri garis sekitar setengah dari bungkusnya tangan kami
harus basah. Kemudian dilipat pembungkus dalam lebih dari setengah isi dan
mencubit itu di tengah. Selanjutnya sampai pada bagian yang menyenangkan yaitu pleating.
Dalam tahap pleating ini banyak praktikan dan asisten dosen yang kurang menguasai teknik
pleating gyoza yaitu teknik melipat dua kulit dengan mencubit - cubit tepinya. Karena
gyoza yang sudah dipleating harus bisa berdiri maka untuk mengatasinya,
praktikan berkreasi sendiri dalam membungkusnya.
Seharusnya
teknik membungkus gyoza seperti ini:
1.
Memegang bungkusnya di tempat itu tengah yang baru saja dicubit dengan tangan
kiri, membuat wiru di bagian atas pembungkus, mencubit melawan tepi datar
pembungkus di belakang.
2. Memegang isi setengah lingkaran di
tangan kiri, pleat bagian atas pembungkus dari luar tengah, menekan ke tepi
rata dari bungkusnya di belakang (hanya tepi depan akan lipit - tepi belakang
tetap datar).
3.
Dilanjutkan untuk membuat dua atau tiga lipatan ke kanan pleat pertama. Kemudian beralih sisi dan wiru sisi
lain (ke kiri dari tengah terjepit.
Sebaiknya dilakukan pencampuran
dengan tepung terigu protein tinggi agar kulit yg dihasilkan lentur dan kuat
(karena protein tinggi kaya akan gluten). Tapi jika tidak ada tepung terigu
protein tinggi, boleh semuanya pakai tepung terigu biasa saja. Untuk merekatkan
kedua kulitnya menggunakan olesan air atau putih telur.
Selanjutnya
adalah proses penggorengan gyoza. Di dalam praktikum ini tidak melakukan tahap
penggorengan yang pada umumnya, karena di praktikum ini digunakan air dan
sedikit sekali minyak untuk menggoreng gyoza. Gyoza yang pertama digoreng di
sisi datar mereka (lipatan up), sampai bagian bawah adalah bagus dan coklat. Kemudian,
air ditambahkan dan wajan disegel dengan tutup sampai bagian atas gyoza
dikukus. Jika semuanya sudah matang, gyoza didinginkan sebentar sambil membuka
saus Saori dalam piring. Gyoza siap disantap.
Ketika
sudah dicoba rasanya tidak sesuai dengan yang diharapkan, sehingga pada
praktikum ini gagal dalam penambahan rasa dan teknik pleating. Namun itu bisa tertutupi
dengan saos yang sudah terasa asin. Selain itu, kulit gyoza terasa keras saat
dimakan. Hal ini dikarenakan kulit gyoza yang masih tebal dan kurang matang
saat penggorengan. Rasa isi gyoza juga tidak terasa. Secara keseluruhan, dapat
dikatakan praktikum dalam pembuatan Gyoza kurang berhasil dari segi rasa,
bentuk dan pembuatan kulit gyoza.
DAFTAR
PUSTAKA
Hair,
Jaden.2009. Gyoza Recipe Japanese Pan Fried Dumplings.http://steamykitchen. com/diakses
pada tanggal 30 Oktober 2012 pukul 23.00 WIB.